Menunggu
memang jadi salah satu aktivitas paling membosankan sejagat raya, seperti yang
tengah saya alami sekarang. Pegal, jenuh serta penat membaur jadi satu. Saya
sedang mengantri pembayaran pajak motor
di gerai SAMSAT yang membuka lapak di salah satu mall kebanggaan masyarakat
Bengkulu. Sembari menggeliat menahan kantuk, saya spontan terkaget-kaget saat
melihat ibu-ibu muda di sebelah saya dengan santai plus sengajanya menjatuhkan
sampah bekas camilan ke lantai. Saya nyengir, sembari berkata sehalus mungkin
agar beliau tak tersinggung,
“Mbak, di sana ada kotak sampah
loh.” Saya menampilkan cengiran semanis, sambil menunjuk
kotak sampah plastik yang letaknya sekitar 10 meter dari tempat kami duduk.
“Ah, biar saja dek. Lihat tuh,
emang udah kotor kan? Nggak masalahlah kalo saya nyumbang sebiji aja sampah
hari ini.” Si ibu muda menjawab dengan santai.
Saya
mengedarkan pandang. Lantai pojokan mall yang jadi tempat mengantri ini memang
dihiasi dengan beraneka ragam sampah bekas makanan. Tapi, jika setiap individu
punya pikiran yang sama seperti ibu-ibu tadi, “Emang udah kotor kok, sampah sebiji dari saya mah nggak punya pengaruh
banyak” berapa banyak sampah yang akan terkumpul setiap harinya? Kasihan
sekali petugas kebersihan yang harus bermain-main dengan sampah serupa setiap
hari. Sampah – pungutin – sampah – pungutin, nggak selesai hingga tamat tahun
kuda :((
***
Ah,
saya iri sekali saat membaca beberapa postingan teman-teman blogger yang
tinggal di kota besar, yang memiliki beraneka rupa mall bersih serta lengkap
isinya. Contohnya, salah satu mall di Jakarta yang sudah memiliki arena bermain ice skating, tempat makan
yang berserak, serta tempat belanja baju yang tumpah ruah. Ada lagi yang
membuat saya kagum, mall di sana sudah menerapkan konsep green area, peduli
lingkungan banget kan ya?
Duh,
Bengkulu kapan ya bisa punya mall sekece itu? Sekarang, kota tercinta ini hanya
punya dua mall, dihiasi sampah pula.
Harapan:
semoga lekas ‘cantik’ ya, dear
Bengkulu :’)
note
: 300 kata beserta judul ^-^
“Tulisan ini diikutsertakan dalam My 1# GiveAway Rodamemn” |
iih sama mak, aku juga suka gemes sama orang yg buang sampah sembarangan, aku sih sampah bungkus permen 1 aja suka dimasukin ke tas utk dibuang di rumah..karena aku mikir apa salahnya sih ikut jaga lingkungan, toh ga susah kan utk menahan diri ga buang sampah bekas makan kita sembarangan..
ReplyDeletesalam kenal ya mak Intan ^^
bukan sampahnya yang jadi masalah tapi manusianya gak tertib
ReplyDeleteTrimaksih sudh ikutan "berani bicara", memang masalah selalu ada ya tapi bukan berarti kita tak bisa berbuat, mulai dari diri sendiri insyaallah akan memberi dampak positif, semangat :)
ReplyDelete