Zaman
bocah dulu, setiap kali ditanya mata pelajaran apa yang paling nggak saya suka,
saya pasti akan menjawab mantap, Fisika. Pelajaran yang membutuhkan
kombinasi analisis serta kemampuan telaah Matematika itu memang membuat
saya ngeri sejak jumpa pertama kami di bangku SMP. Namun ajaib, selepas SMA,
saya malah tercebur ke dalam jurusan Pendidikan Fisika. Saya curiga, waktu
nyontreng jurusan pada lembar test Penerimaan Mahasiswa Baru 2,5 tahun
lalu itu, saya dihipnotis sama mbak-mbak warnetnya biar nyontreng Fisika. #AlibiyangMaksa -___- Well, seiring
bergulirnya waktu, saya berusaha menerima kenyataan. Sama sekali nggak berniat bunuh
diri. Meskipun setiap hari, selama empat tahun lamanya, (sekarang udah lewat
2,5 tahun), saya kudu nahan mual tiap kali berhadapan dengan tumpukan
rumus-rumus. Rrrrrrr, what the lawannya Heaven!
Fisika olalaaaa |
Selalu
ada sisi bahagia yang kehidupan tawarkan meski dalam lautan kesedihan
sekalipun. Sesalah-salahnya jurusan yang saya ambil, selalu ada sisi baiknya.
Jika dulu, saya mengambil jurusan yang saya sukai, mungkin kehidupan saya bakal
datar-datar aja. Nggak akan selera nyentuh dunia siar, nggak akan nyentuh blog,
karena ngerasa kehidupan akademik kampus udah begitu menyenangkan. Nah,
gara-gara jurusan yang sedikit banyaknya salah ini, saya nyari-nyari
pelarian, ngelakuin ini itu, coba ini itu, dan ternyata passionnya nyangkut di
dunia broadcast sama dunia tulis menulis. Telat banget nyadarnya? Nggak juga.
Toh, meskipun saya jurusan Fisika sekarang, saya masih bisa masuk RRI kalau
sudah menyandang gelar sarjana setahun lagi. #MenghiburDiri ._.
Penyiar syalalaaaa .. |
***
Apapun
itu, passion dan tanggung jawab terhadap kewajiban harus berjalan seiringan. Siaran,
nulis dan tumpukan novel adalah passion. Sedangkan Fisika adalah kewajiban yang
harus segera diselesaikan agar kelak saya bisa menikmati passion seutuhnya. Berat
memang untuk memahami materi kuliah yang penuh angka dan rumus yang njelimet
ini. Mungkin bagi teman-teman sekelas saya yang lain, sekali dua kali
dijelaskan, mereka akan segera paham dan bisa mengerjakan soal atau praktikum.
Sedangkan saya? Butuh 6-7 kali pengulangan, barulah saya sedikit ‘ngeh. #KasihanYah :(
Untuk
mengejar ketertinggalan, pada akhirnya saya harus belajar lebih keras dibanding
yang lain. Jika tidak, saya harus legowo dengan skill dan IP yang unyil (kayak sekarang). Dan saya ogah. Kuliah
hanya sekali, saya ingin menikmati suasana belajar dengan enjoy dan tanpa
beban, tapi tentu saja dengan target IP yang memuaskan. Bukan untuk saya saja,
namun anggap saja itulah kado yang bisa saya berikan untuk kedua orangtua saya.
Terlepas dari mereka tak perlu bersusah payah mencarikan anaknya ini pekerjaan
setahun lagi, apalagi menyiapkan uang sogokan buat jadi PNS. A big NO lah!
Lebih oke kalau saya masuk radio swasta dulu sedari sekarang, merintis dari
awal, baru kemudian masuk RRI dan menetap di sana.
Masa depan seolah ada di depan mata :’) |
Mempelajari
Fisika secara otodidak memang bukan hal mudah, apalagi pada bagian praktikum.
Namun, berkat perkembangan Teknologi Komputer
dan Teknologi Informasi saat
ini, hal tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil. Phet, adalah salah
satu media yang memfasilitasi siswa atau mahasiswa untuk melakukan praktikum
mandiri dalam laboratorium virtual. Dengan Phet, pengguna bisa dengan mudah
melakukan praktikum tanpa harus menyediakan banyak alat dan meminimalisir
resiko. Meminimalisir resiko di sini maksudnya adalah, jika pun pengguna salah
menyambung kabel pada rangkaian listrik, tidak akan mengakibatkan korslet. Aman
bukan?
*Setelah software Peth diinstal dan muncul di desktop, klik open, lalu klik ‘play with sims’ |
*Ada beberapa materi pelajaran yang bisa dibuka. Fisika, Biologi, Kimia, juga Matematika. Untuk pengguna yang hendak melakukan praktikum Fisika, klik Physics ya :) |
*Lalu pilih materi yang diinginkan. Misalnya motion alias gerak :D |
*Klik ‘Run Now’ dan selamat menikmati praktikum yang mudah dan menyenangkan ^^ |
So,
gimana? Masih menganggap Fisika itu pelajaran yang susyeh? *emang susah sih sebenernya
._. Jika pandai memanfaatkan Teknologi Komputer dan Teknologi Informasi yang ada, kesulitan tersebut tentu saja bisa diatasi. Phet,
bukanlah satu-satunya media yang membuat Fisika menjadi lebih mudah. Masih
banyak media lainnya. Segera manfaatkan dan ucapkan selamat tinggal untuk keluh
kesah “Fisika itu susaaaah.” ^^
wah,barutahu ada laboratorium unik hehe..sukses selalu mbk
ReplyDeletesalam kenal^^
Disekolah saya juga ada guru yang menggunakan program ini..
ReplyDeleteSemga sukses kontesnya.. :)
Salam..
Ho, ternyata ikut GA Pak Darto juga ya Tan :)
ReplyDeleteSukses ya?
Etapi, iri nih pengen siaran lagi.
Huwala kok beda banget ya sama saya,
ReplyDeleteanehnya saya lebih pilih fisika ketimbang math ._. walaupun saya ngerti kalo fisika rumusnya amat banyak menghias angkasa(?) #iniapa
Aplikasinya unik :D
Hihihi,,,kasian banget anak mama ini,,,harus semangat ya,,,
ReplyDeleteJika pandai memanfaatkan Teknologi Komputer dan Teknologi Informasi yang ada, kesulitan tersebut tentu saja bisa diatasi. Phet, bukanlah satu-satunya media yang membuat Fisika menjadi lebih mudah. Masih banyak media lainnya. Segera manfaatkan dan ucapkan selamat tinggal untuk keluh kesah “Fisika itu susaaaah.” ^^
ReplyDelete--> moga moga semakin bermanfaat utk pelajar SMP dan SMA
maaannnttaaaapp
makasih dah berpartisipasi....tercatat sebagai peserta