Kalo udah ngomongin move on, biasanya identik sama orang yang lagi patah hati, lantas
nyoba nyari cinta dari pacar baru. Tul gak?
Eit, tapi ruang lingkup move on nggak sebatas cerita cinta plus drama sakit hati yang berdarah-darah
aja kok, guys. Kalo menurut saya, ngomongin move on itu artinya kita lagi ngomongin hidup. Yap, hidup. Karena
selagi kita hidup, we’re really really
need to move on, right?
Kenapa?
Kenapa kita harus move on?
Kenapa nggak boleh diem di tempat aja?
Sumber : http://edvandiary.blogspot.com/ |
Intinya, setiap
orang pasti punya keinginan. Dan selama keinginan-keinginan itu masih
bercokol di dada, maka resah akan selalu mengiringi. Lantas, jika ingin rasa
resah itu musnah dan tak melulu terperangkap jerat gelisah, maka manusia harus move on. Melakukan perbaikan dari apa-apa
yang harus dilakukan, demi mencari kebahagiaan diri.
Dan, inilah berbagai jenis move on yang telah saya alami dari masa ke masa :
*Bacaan
Sumber : http://suezonatic.wordpress.com/ |
Setelah
move on
: Lambat laun, seiring mendewasanya usia, saya beranjak meninggalkan tumpukan
majalah anak dan komik. Berganti dengan novel-novel remaja khas Winna Effendi
dan teman-temannya. Selain itu, koran, buku-buku yang lebih berat, serta artikel-artikel
yang lebih sarat pengetahuan seolah menjadi santapan wajib. Malu rasanya jika
ketinggalan berita hangat yang sedang mendunia, merasa minder rasanya jika
banyak informasi penting yang tidak saya ketahui. Sekarang, reading not just for fun.
*Musik
Sumber : http://www.sindotrijaya.com/ |
Setelah
move on
: Semakin bertambahnya usia, semakin berkurang kadar suka saya terhadap
lagu-lagu mellow. Karena berdasarkan penelitian yang saya lakukan sendiri,
mendengarkan lagu galau terbukti ampuh membuat perasaan ikut-ikutan galau. Saya
pun move on, beralih menyukai genre musik
lain yang lebih aman untuk disukai. Finally, saya pun ternyata jatuh cinta pada
genre music country (kayak lagu-lagunya Taylor Swift). Ketukannya yang asyik, liriknya
yang menarik, oke banget didengerin sambil melahap materi Fisika yang lezat *boong banget ih*
*Style
fashion
Sumber : http://www.kapanlagi.com/ |
Setelah
move on : Lambat laun, saya pun mengerti kalo pakaian yang
paling nyaman dan memang harus dikenakan adalah baju panjang dan hijab. Wuih,
proses move on dalam hal yang satu
ini bukan perkara mudah. Saya awalnya begitu antipasti dengan hijab *masyaAllah u.u* Untunglah, sejak rajin membaca
kisah-kisah wanita super yang berhijab, saya pun berhasil menepis segala
keraguan untuk menutupi rambut. Hei, ternyata dengan berhijab tetap bisa tampil
cantik dan berprestasi kok *dan lebih
nyaman tentunya :))
*Gaya
penulisan
Sumber : http://bahasa.kompasiana.com/ |
Setelah
move on
: Nulis pake bahasa yang sederhana dan sesuai EYD ternyata menyenangkan dan
nggak bikin ribet. Meski sadarnya agak lama (sekitaran awal masuk kuliah), saya
pun berhasil benar-benar meninggalkan pola penulisan 4L4Y. Fiuh, rasanya
sekarang ini bete plus pengen ketawa kalo ngelihat bocah-bocah atau remaja
labil yang doyan nulis pake kombinasi apik huruf dan angka *dih, lupa deh kalo zaman dulu lebih alay dari yang diketawain.
*Camilan
kesukaan
Sumber : http://intisari-online.com/ |
Setelah
move on
: Ayah terkena diabetes, hingga harus berobat kesana kemari. Hingga endingnya,
ayah tak bisa terlepas dari gunungan obat plus nggak bisa lagi sesuka hati
pilah pilih makanan. Nasi yang akan dimakan saja harus ditakar, nggak boleh
lebih dari 250 gram setiap kali makan (itu pun kudu pake beras merah). Sejak itulah,
saya lebih menjaga jarak dengan para pasukan manis. Bukan tak suka lagi, bukan
tak cinta lagi, namun saya merasa ‘mumpung
masih ada waktu untuk menerapkan pola hidup sehat serta memasukkan
makanan-makanan sehat ke perut’. Saya mengganti camilan penuh cokelat
dengan buah-buahan. Tetap manis, namun manis dalam versi yang lebih aman. Move on dalam bagian ini nggak mudah
memang. Tapi kalo emang niat, bisa kok, guys!
Hidup
itu berbicara tentang pergerakan dan perpindahan. Jangan ragu untuk move on,
karena ia akan menjaga kita untuk tetap ‘hidup’ dalam sebenar-benarnya
kehidupan. Hidup untuk menjalani serangkaian perbaikan diri tanpa henti :))
hhho... trnyata seorang intan pernah terjaring bahasa 4l4y juga ya? :P
ReplyDeletePernah banget mbak :p
Deleteasyikkkk soga move on selalu ya nyil... sukses bim salabim menang hihihi...
ReplyDeleteHihiiiii .. Iya mbak By. Tengkiyuuuuu {}
DeleteSetuju bangeeeet dengan ide MOVE ON-nyaaa, MAKASIH sudah ikutan, T3rc4T4T eaaaa *eh ketahuan pernah terseret arus ALAY :D
ReplyDelete