Tahun 2015 adalah tahun ketiga aku mengenakan hijab.
3 tahun, masih terbilang newbie. Tapi Alhamdulillah dong, dari tahun pertama
hingga tahun ketiga, meski nggak banyak
aku ngerasain peningkatan ke arah yang makin positif.
Tahun pertama adalah tahun terberat, masa percobaan,
masa transisi, masa adaptasi. Aku yang waktu itu masih tergolong ababil
*ababil-yang-kebangetan* sempat bongkar pasang hijab (sesuatu yang aku benci
banget sekarang). Duh, pakai hijab berasa jadi emak-emak. Nggak cantik, nggak
gahol, nggak bisa lagi berasa unyu pas rambut ketiup-tiup angin!
Tahun kedua, aku mulai makin betah sama hijab.
Bermula dari mendapatkan pashmina gratisan dari kontes kecil-kecilan, aku sadar
“pakai jilbab nggak identik dengan lusuh
dan tampil gitu-gitu aja”, nyatanya berasa cantik euy waktu pakai pashmina
warna-warni yang bisa dililit-lilit sesuka hati. Eh, tapi kalo di rumah, dan
sekitaran rumah, aku masih juga ngebuka hijab, rasanya aneh aja kalo kudu
ngekepin kepala dimana-mana, bahkan di rumah. Berasa terlalu idealis, padahal
kan akunya masih muda, pengen fleksibel aja.
Tahun ketiga, ya sekarang ini. Alhamdulillah aku nggak
pernah lagi ninggalin hijab (kecuali mandi sama tidur), sekalipun itu di rumah.
Kesadaran bahwa hijab adalah identitas dan pelindung wanita dalam agama yang
aku anut pelan-pelan mulai merasuk jiwa. Yaeeh, meski hijab yang aku pake belum
sempurna menutup dada, tapi sekuat yang aku bisa, aurat Insya Allah terjaga.
Berbanding terbalik dengan peningkatan kesadaran
berhijab yang aku raih, beberapa kebiasaan dan kebanggan mulai berubah. Dulu,
Intan versi abg sangat membanggakan rambut sebahu dengan poni ala dora yang
dipunya. Berasa jadi kembarannya Gita Gutawa *uhuk. Dulu, main ke salon sekedar
buat creambath atau maskeran rambut wajib dilakukan minimal 2 kali dalam
sebulan. Belum lagi vitamin rambut, wooh,
makenya rutin saban hari.
Nggak heran, kalo pujian orang-orang akan rambutku
juga jadi salah satu penyebab males berhijab (dulu). Orangtua, teman-teman,
bahkan pegawai salon nggak jarang berdecak kagum ketika melihat dan menyentuh
rambutku. Mereka bilang, aku beruntung dikasih rambut sehat, tebal, hitam,
lembut dan cantik. Sttt, zaman heboh-hebohnya rebonding, smoothing sama
ngecat-ngecat rambut, itu semua nggak berlaku buat aku. Aku sendiri udah jatuh
cinta sama rambut alami yang aku punya. Aku pikir nggak ada yang perlu diubah
dari sesuatu yang emang terlahir indah. Yang aku butuhin hanya sekedar perawatan rambut sehat.
Sayang, sejak berhijab, aku mulai males ngurusin
rambut. Kebiasaan merawat rambut pun pelan tapi pasti menghilang dan
ditinggalkan. Jangankan ke salon, sekedar make vitamin rambut, sekedar sisiran pun aku males. Iuuh, jangan
ditiru ya ladies.
Poni dora lucu yang bikin efek pipi makin tembem
menghilang, jadi sepanjang rambut yang lain. Puncaknya, rambut yang aku punya
udah mencapai pinggang. Karena gerah, mau nggak mau, aku pergi ke salon,
sekedar buat potong rambut aja, bukan perawatan rambut sehat kayak yang dulu sering aku lakukan.
Dan you know guys, kejadiannya pedih banget. Pas aku
buka hijab, dan si mbak-mbak salon akan memulai menjadikan rambutku sebahu
lagi, dia spontan agak teriak,
“ya
ampun mbak, rambutnya dikekepin jilbab terus ya? Ini rambutnya rusak loh,
patah-patah, bercabang.”
Aku syok. Engg, aku lupa sih sebenernya kapan
terakhir kali aku mandangin dan peduli sama rambut yang aku punya. Belum sempat
ku jawab, si mbak ngomong lagi.
“Mbak,
ini rambutnya juga rontok, kusut. Mbak jarang sisiran ya?”
Asli maluuuuu. Sediiiihhh juga. Oh, terbalik bener
sama pujian-pujian yang rutin aku dapet beberapa tahun sebelumnya. Heu, tapi bukan
penyiar namanya kalo ngga bisa ngeles sih, aku bilang,
“Akhir-akhir
ini sibuk bener mbak sama kegiatan di luar. Jadi jarang ngurusin rambut deh,
kepaksa make jilbab berlama-lama, karena jarang di rumah. Sisiran aja kadang
nggak sempet. hehee”
Si mbak ternyata bawel juga,
“Rambutnya
dirawat ya mbak, kan sayang nanti kalo mbak udah nikah, suami mbak ga bisa
elus-elus rambut mbak yang cantik. Rambut mbak nih pasti aslinya bagus, mbak
cuma perlu lebih care aja sih sama rambut. Pake
vitamin rambut, misalnya.”
***
Sepulang dari salon, yang aku rasain adalah sesal
sekaligus galau. Bukan karena tarif potong rambut di salon itu kelewat mahal,
melainkan sesal karena udah mengabaikan mahkota terindah yang aku punya sekian
lama. Sekaligus galau mikirin nasib si rambut, ragu, apakah dia bisa balik
indah kayak dulu, atau malah rambut indah tinggal cerita.
Untunglah galaunya nggak pake lama, nggak harus
nungguin si bang Toyib pulang dulu *hubungannya apah* Berhubung aku orangnya
jauh banget dari penyakit amnesia (makanya susah buat ngelupain mantan *wkwk),
aku tiba-tiba keinget zaman-zaman di mana aku masih begitu care sama rambut,
ada satu vitamin perawatan rambut yang rutin aku pake, Ellips.
http://www.ellipshaircare.com |
Nggak pake lama dan nunda-nunda, hari itu juga aku
langsung bebenah diri. Diawali dengan keramas dengan baik dan benar, lalu saat
rambut masih dalam keadaan lembab, aku olesin sebutir Ellips. Rambut langsung bagus? Yaeeeh nggak dong, emang si Ellips ini jago sulap, simsalabim
rambut langsung kece?
Setelah pemakaian rutin selama kurang lebih 2
minggu, rambut mulai kelihatan kembali seperti dahulu kala. Seriusan, rambut bagai lahir kembali. Balik lagi
make Ellips, serasa kayak balikan
sama mantan yang emang harusnya nggak pernah diputusin. Nggak ada rasa canggung
sewaktu kembali, yang tertinggal hanyalah rasa nyaman dan janji untuk nggak
pergi lagi *lah perumpamaannya malah kemana-mana
Ladies, buat kamu yang belum pernah make, si ellips ini recommended banget deh.
Harganya murah tapi kualitasnya nggak murahan, cara makenya gampang dan kamu
juga bisa milih salah satu dari tiga varian yang dimiliki ellips.
Varian pertama, Ellips
Vitamin Rambut Silky Black. Varian ini mengandung Pro Keratin Complex,
Kemiri dan Aloe Vera Oil yang akan merawat kemilau sehat rambut hitam,
menutrisi dan melindungi rambut dari sinar matahari.
http://www.ellipshaircare.com |
Varian kedua, Ellips
Vitamin Rambut Smooth and Silky. Ini adalah varian favorit aku. Rasanya
klop banget, kandungan varian yang diperkaya dengan Pro Keratin Complex
dan Aloe Vera Oil ini pas sama rambut aku. Tugasnya adalah merawat rambut
hingga terasa lembut, menutrisi dan menjaga kelembaban rambut. Rambut aku meski
nggak kelihatan (nggak kelihatan sama orang luar, i mean), tapi dijamin lebih
sehat, lembut, bercahaya, dan mudah diatur.
Dan terakhir, adalah varian Ellips Vitamin Rambut Hair Repair. Varian ini diperkaya dengan Pro Keratin Complex
dan Jojoba Oil. Tugasnya adalah merawat, menutrisi dan melindungi rambut yang
rusak akibat proses kimiawi (misal, rambut korban rebonding atau
pengeritingan).
http://www.ellipshaircare.com |
Dari tau ngomongin Pro Keratin Complex mulu ih. Ada yang tau
nggak sebenernya apa itu Pro Keratin Complex?
Kalo nggak tau, sini princess Intan kasih tau deh
*kena gaplok pembaca hihiii ..
Keratin adalah protein zat dasar penyusun lapisan
rambut, berperan banget buat keindahan dan kesehatan rambut. Namun sayangnya, kandungan
keratin akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Keratin pada rambut
bisa rusak akibat penggunaan bahan kimia pada rambut secara terus menerus.
Nggak hanya itu, menyisir dan mengikat rambut
terlalu kencang juga bisa merusak keratin pada rambut. Rambut jadi nggak sehat,
rambut kering, rambut susah diatur, adalah beberapa dampak pada kerusakan
keratin pada rambut. Keratin penting untuk mengganti protein rambut yang
semakin menipis akibat proses kimia dan sebagainya.
Dan guys, Ellips
adalah vitamin rambut yang mengandung keratin. Artinya, kalo kita make Ellips, maka rambut bisa lebih sehat,
kece dan gampang diatur. Sttt, dengan kandungan keratin dalam Ellips, sel-sel rambut yang rusak juga
bisa digantikan.
***
The last but not the least, apa yang nggak berkesempatan
tampak di hadapan orang lain, nggak semestinya diabaikan kecantikannya. Karena
indah adalah bahagia yang diri sendiri rasa, bukan dari apa yang orang lain dapat
baca.
Keep your hair, keep your beauty with Ellips, vitamin perawatan rambut yang
terpercaya :))
aku juga pake ellips,yang hitam dan kuning :)
ReplyDeleteKalo aku yang kuning aja, mak :D
DeleteHaha, dengan rutin merawat rambut sendiri kan jadinya gak perlu biaya lebih ke salon :D
ReplyDeleteBetul kak Hilda Ika, uangnya bisa dialihkan ke kebutuhan lain deh :)
Deletesuka banget statement yang ini :
ReplyDeleteapa yang nggak berkesempatan tampak di hadapan orang lain, nggak semestinya diabaikan kecantikannya. Karena indah adalah bahagia yang diri sendiri rasa, bukan dari apa yang orang lain dapat baca.
salam kenal ya ;)
stylediaryofmilkteabunda.blogspot.com
Halooo, terimakasih udah suka :p
DeleteSalam kenal kembali ^^
"Karena indah adalah bahagia yang diri sendiri rasa, bukan dari apa yang orang lain dapat baca."
ReplyDeletesetujuu deh sama kamuuu...
tooosssss :D
DeleteAku juga pake lho..mang sip ya Ellips ini ...murce juga ;)
ReplyDeleteIyaa mak, terjangkau banget buat anak kost :p
Deletekalo aku pake ellips juga, tapi ganti2 variannya sesuai kebutuhan rambut... dan mungkin jg blm nemu yg bener2 favorit huhu.
ReplyDeleteBerarti kondisi rambutnya juga berubah-ubah yess :D
Deleteciee intan menang...
ReplyDeletehihii iyaa kak. Alhamdulillah :D
Deletehayuk sebelum salah pilih gaya rambut dan bikin nyesel mending cari referensinya dulu :)
ReplyDeleteiyaaa betuuull :)
Delete