Tak peduli berapapun usia, setiap orang
menyukai sesuatu yang disebut hadiah. Pun aku. Terlebih hadiah yang didapat
dengan usaha sendiri, sepenuh hati dan segenap tenaga pula. Deuuu ..
Mungkin untuk kamu-kamu yang sering
mampir ke blog ini atau ini, pasti sudah tau kalo aku terjun ke dunia kuis
sekitar akhir 2012. Penyebabnya adalah kejenuhan dengan materi kuliah, terpaksa
keluar dari radio, juga rasa terbakar melihat postingan hadiah milik seorang
teman yang punya nama beken, Argalitha. Woh, saat itu nyaris tiap hari si ratu
kuis ini mengupload hadiah yang macam-macam rupa dan nominalnya. Kepingin
jugaa!
Aku pun mulai stalking timeline kak Argalitha,
ikut kuis yang ia ikuti, ikut giveaway yang ia ikuti. Pokoknya zaman itu, aku
followernya dia bangetlah. Bahkan dalam cara menjawab kuis maupun giveaway yang
panjang lebar, nyeleneh, beda, itu juga aku tiru dari dia. Tapi ndilalalaa,
nyaris sebulan berlalu tak sekalipun aku menang. Kasihan!
Hingga nyaris saja aku menyerah dan
mulai berpikir “sudahlah, sepertinya hoki dan ladang rezekiku bukan di sini”,
eh sebuah mentionan via twitter mengubah semuanya. Isinya kurang lebih seperti
ini,
“Selamat @inokari_ kamu beruntung
memenangkan sebuah plushie di undian giveaway kami. Silahkan dm alamat kamu
secepatnya ya.”
Undian?
Aku meringis, senang, takjub sekaligus
sebal. Ampuunn, padahal banyak loh kuis dan giveaway yang aku ikuti dinilai
berdasarkan jawaban, dan aku ngerasa banget udah ngasih jawaban yang paling
kece *rasarasa. Ternyata, rezekinya malah dapat dari undian. Cekacekaa!
Lalu seminggu kemudian, untuk pertama
kalinya kurir J*E mendatangi rumah kost-kostan tempat tinggalku. Astagaa, saat
itu barulah aku benar-benar percaya bahwa yang kita perjuangkan dari balik
layar laptop bisa benar-benar membuahkan hasil di dunia nyata.
Senang girang bahagia, itulah yang aku
rasakan saat mebuka paket pertama hadiahku itu. Isinya ternyata sebuah plushie
pink yang cantik. Sebagai ungkapan rasa syukur, aku menamainya Plupi, plushie
pink, hadiah pertama, pembangkit semangatku.
Sejak kehadiran plupi, aku semakin
semangat berlomba, ngekuis, ngegiveaway. Kali ini dengan rasa yakin yang lebih
yakin. Yakin bahwa tak ada kekalahan
abadi, pun tak ada kemenangan yang tak bisa digapai.
Perjalanan berkompetisi tak selamanya
berlangsung lurus dan mulus. Kadang adapula rasa jenuh, rasa kisruh, rasa
kecewa karena hadiah tak kunjung tiba atau malah pengumuman yang tak kunjung
keluar. Namun, dengan segala ups and down,
aku mencoba untuk tetap survive
hingga sekarang.
Setiap kali semangat berburu hadiah
tertutup malas, tertimbun kecawa, terkikis pesimis, aku sering memandangi
plupi. Mengingat –ingat kembali bahwa aku telah melangkah begitu jauh dan
sayang rasanya berhenti hanya karena sekali dua, tiga, empat bahkan seribu
kalah. Karena kalah tak akan pernah benar-benar berarti kalah jika kita mau
terus mencoba, selalu berani mengambil langkah.
Lebih dari sekedar hadiah berupa materi,
berkompetisi mengajari kita berbesar hati saat belum mendapat hadiah, pun untuk
tidak pongah jika ternyata hadiah berjodoh dengan kita. Intinya, dalam berlomba
bukanlah semata-mata faktor kemampuan, melainkan kombinasi dari ketekunan,
keinginan untuk bisa makin baik menyajikan “the
best version of me”.
Thanks to plupi, plushie unyu penggagal
rencana bunuh diri berkompetisiku :))
Tulisan Ini Sedang diikutsertakan dalam Giveaway :
wah bagus hadiahnya hihihi buat aku sini :D
ReplyDelete