Tulisan ini akan dijadikan sebagai self-reminder buat aku pribadi,
barangkali juga buat kamu yang baca. Bahwa betapa pun hebat kita memperjuangkan
hidup di bumi, suatu saat kelak kita akan mati. Mati. Tanpa membawa apa pun. Selain
amalan yang sempat kita kerjakan selama masa singgah hidup di bumi sebagai
manusia.
--
Seperti kutipan yang aku temukan di salah
satu buku, ‘bukannya kita nggak tau kapan
harus berhenti, hanya kita yang nggak mau berhenti’. Well, selama ini rasanya
bagai berhadapan dengan buah simalakama. Apa pun keputusanku, aku akan menyakiti satu
pihak. Dan egoku bilang, paling berat untuk menyakiti pihak yang sangaaaat kita
cintai, bukan? Kita cenderung lebih enteng menyakiti orang-orang yang tidak
bersinggungan langsung dengan kita, atau bahkan orang-orang yang di keningnya
kita labeli ‘musuh’.