Aku & mama |
Ini aku dan mama dalam perjalanan menuju
Gedung Serba Guna, Universitas Bengkulu – lokasi upacara wisuda, pada 16
Desember 2015 kemarin.
Foto ini adalah foto pertama kami sejak
belasan tahun berlalu. Iya, aku sudah lama hidup jauh dari mama, memilih untuk
tinggal bersama ibu – kakak kandung mama, dibanding harus merasakan tinggal
bersama mama dan ‘keluarga barunya’.
Aku sempat menyimpan berkarung-karung marah,
sekaligus pilu. Marah saat mama dan papa bercerai, bahkan saat aku belum paham,
apa arti sebuah perceraian. Pilu ketika mama menemukan ‘rumah baru’ dan barangkali papa di seberang sana juga
sudah menemukan kebahagiaannya sendiri, sedang aku masih gagal move on dari
bayangan keluarga sempurna : papa, mama dan aku.
Namun akhirnya semesta berbaik hati
melunakkan segala perih. Takdirnya bergerak membuatku tanpa rencana ‘mendekat’
pada mama. Menyibak rahasia bahwa mama juga mengurai luka di setiap
malam-malamnya tanpa aku.
Pada akhirnya, aku menyadari, marah bercampur
pilu tak akan mampu mengubah skenario takdir. Ada kalanya hidup bukan perkara
harus mengecap bahagia, melainkan hanya sebatas menerima. Lantas bersyukur.
Barangkali, perceraian mama papa jauh lebih
baik demi menjaga kewarasan masing-masing.
Barangkali pada titik inilah, aku diajari
untuk belajar berbesar hati.
PS.
Dear mama ..
Terimakasih untuk hari-hari yang tak melulu indah,
hal itu mengajarkanku untuk sedikit lebih siap menghadapi mulus terjal jalan
panjang di depan sana.
Semoga mama selalu bahagia dan semoga aku
punya kesempatan untuk membahagiakan mama.
Bahagianya bisa berdamai dengan hati, dan bisa membahagiakan mama :)
ReplyDeleteperceraian memang tidak menyenangkan,,,namun terkadang itu merupakan pilihan hidup...
ReplyDeleteselamat berlomba yaa..keep happy blogging always,,,salam dari Makassar-Banjarbaru
lama nian ndak menyapa mas hari...salam hangat mas :)
DeleteSemua selalu ada hikmahnya. :) Allah yag lebih tahu.
ReplyDeleteyum benar sekali mbak nisa :)
Deletewah selamat ya mbak atas wisudanya...semoga bermanfaat dunia akhirat
ReplyDeletedi pagi jumat ini saya berdoa khusus semoga mbak intan senantiasa mendapatkan kemudahan, kebahagiaan, dan keindahan dalam setiap detik kehidupan di dunia dan di akhirat...alaa hadzihin niyyah wa 'alaa kulli niyyatin shaalihah...al faatihah :)
Delete"Pada akhirnya, aku menyadari, marah bercampur pilu tak akan mampu mengubah skenario takdir. Ada kalanya hidup bukan perkara harus mengecap bahagia, melainkan hanya sebatas menerima. Lantas bersyukur"
ReplyDeletesangat sepakat dengan kalimat di atas Mak (y)
senangnya wisuda ditemani Mama ...semoga ilmunya makin barokah :)
ReplyDeletesenangnya wisuda ditemani Mama ...semoga ilmunya makin barokah :)
ReplyDeleteRupanya aku baru tahu kalau Intan memiliki cerita seperti ini. :)
ReplyDeleteYang kulihat selama ini tampak baik-baik saja. :)
dua selamat untuk Mbak Intan: selamat atas wisudanya dan selamat bisa menyusun kembali kepingan cinta mama. semoga dipenuhi barokah. aaamiiin.
ReplyDeletemama intan cakepp. semoga selalu sehat dan bahagia ya.
ReplyDeleteTerima kasih atas partisipasi sahabat dalam GA Sehari: Aku dan Ibuku
ReplyDeleteSudah didaftar
Salam hangat dari Jombang
Yang tertarik dengan mukena artis,
ReplyDeleteKami menyediakan berbagai jenis mukena artis di : Jual Mukena Artis