Suatu hari di beberapa tahun lalu, saat aku
masih mengenakan seragam putih abu-abu..
Masa SMA-ku |
“Pak, hari
minggu Intan boleh ke Bengkulu? Sama Ike, Devi, Wahyu..”
“Mau ngapain
ke Bengkulu? Bukannya minggu kemarin kamu sudah beli stok bacaan buat sebulan?”
“Umm, bukan
buat beli buku lagi, pak. Tapi ituu .. ngg, mau nonton konser sama teman-teman.” Aku menunduk
kelu, alamat tak diberi izin pergi menari-nari di pikiranku.
“Nggak
boleh! Ngapain nonton-nonton konser segala, memang apa manfaatnya? Mending kamu
di rumah. Belajar.” Bapak meletakkan korannya, lantas beranjak meninggalkanku.
Fine. Aku tau barusan itu bukan tawaran,
melainkan ultimatum. Harus dipatuhi.
Aku menyeret kakiku dengan gemas ke kamar,
mau mengabarkan kabar buruk ke teman segenk, bahwa kali ini aku pun gagal pergi
bersama mereka. Ah cemen!
---
Ultimatum lainnya di hari-hari saat aku masih
berseragam putih abu-abu. Kali ini cerita tentang malam minggu, yang kabarnya
malam paling manis dibanding malam-malam lainnya.
“Ibuu ..”
“Iya? Eh,
kamu mau kemana?” ibu mengerenyit memperhatikanku dari ujung kaki hingga kepala. Aku
mengenakan gaun selutut. Simple tapi manis. Wajah remajaku juga sedikit ku
bubuhi make up minimalis.
“Engg, Intan
boleh ke pesta ulang tahun Tika? Ituu .. berangkatnya dijemput Ike. Boleh ya
bu. Please!” Aku merapal mantra, semoga ibu memberi izin. Mumpung bapak sedang
tak ada di rumah.
“Nggak
boleh! Ngadain pesta ulang tahun kok malam. Tau masih SMA. Nanti kalo ada
apa-apa di jalan atau di tempat pestanya, siapa bisa jagain kamu? Sana ke
kamar, stok bacaan kamu masih ada kan? Jam 10 tidur.”
Oh my oh my! Menyebalkan sekali.
Malam minggu kali itu aku habiskan dengan merutuk
sambil berlinang airmata. Hari-hari SMA macam apa ini? Nggak gaul sama sekali!
---
Coba tebak aku yang mana :D |
Lama-lama, aku letih mencuri izin untuk
keluar rumah demi hal-hal yang di mata ibu dan bapak tak bermanfaat –justru katanya
mencelakakanku. Tak ada konser, tak ada pesta, tak ada kongkow-kongkow di masa
SMA. Kalau aku kira, di masa ini aku akan mendapat sekotak kebebasan, ternyata
aku salah besar. Mereka bilang, aku sedang di kondisi labil, salah melangkah,
salah aktivitas, aku bisa terperosok ke jurang gagal seumur hidup.
Iya kah? Ah, pasti alasan saja.
Akhirnya, aku mengusir penat dengan
menyibukkan diri di banyak kegiatan-kegiatan ekskul. Aku ikut English Club, KIR,
Rohis, dll. Ternyata not bad. Aku merasa
memperoleh banyak pengalaman baru, teman baru. Lagipula, aku tak begitu
tertarik lagi dengan kongkow-kongkow. Energiku sudah dikuras dengan ‘bersenang-senang’
di sekolah dari pagi hingga sore.
Hobiku menghabiskan waktu di sekolah ternyata
membuahkan hasil. Setiap ada perlombaan tingkat Kabupaten dan Provinsi, pasti
aku termasuk salah satu siswa yang dikirim. Bermacam lomba yang aku ikuti, bermacam
kalah yang pernah aku kecap, bermacam hadiah berhasil aku dapatkan. Dari
mengikuti lomba jadi petugas upacara – aku kebagian menjadi pembaca teks
pembukaan UUD 1945, jadi juru bicara tim LCC UUD, ikut kompetisi scrabble,
debat, menjadi duta untuk kegiatan pemimpinan.. banyak.
Aku mulai mensyukuri masa SMA-ku yang
ternyata indah dengan jalannya sendiri.
------ |
Sepanjang SMA, barangkali aku memang tidak
mengumpulkan memori-memori tentang sederet kegaulan masa remaja. Namun aku
berusaha mengumpulkan momen-momen membanggakan. Puluhan piagam penghargaan,
puluhan tropi, puluhan kepuasan yang menggelegak di pori-pori semangat mudaku.
Jika ada salah satu fase hidup yang paling
aku banggakan, masa SMA-ku adalah salah satunya. Tak ada yang aku sesali dari ‘gagal
gaul’. Aku mensyukuri setiap lomba yang aku ikuti, setiap kalah yang
mencambukku, setiap kemenangan yang melambungkanku. Aku mensyukuri setiap
detiknya.
Nah terbukti kan, hal-hal yang ditangisi di
masa lalu, bisa jadi malah disyukuri dengan sangat di masa depan. Jadi anak
baik itu nggak salah kok, bukan hal memalukan sama sekali. Boleh jadi saat SMA,
kita dicap cupu, gagal gaul, ga keren, tapi statment itu sama sekali ga akan
sebanding dengan pencapaian yang akan diraih di kemudian hari.
Cheers!
Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Nostalgia Putih Abu-abu |
Gagal gaul yang berkah ya mba :)
ReplyDeleteCemen..hhhhh
ReplyDeleteCemen..hhhhh
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSama, aku juga gak boleh kemana-mana sama temen, heheh
ReplyDeleteibunya tegas ya, tan. hihi :D klo skrg berani keluar malam ga, tan?
ReplyDeleteSweet banget sih Intan waktu SMA.
ReplyDeleteSaya malah gk pernah ngerasain sekolah yg namanya SMA kak,hehe
ReplyDeletesayang banget masa SMAku tanpa piala hahah, itu Kak Intan yang pramuka yang nomor dua dari depan bukan? Imut hahah
ReplyDeleteeits gaul bukan berarti keluyuran malem malem gak karuan loh, gaul dengan cara yg baik yak dengan ikut2an ekskul kayak kamu, pengetahuan jadi lebih luas, bikin tambah pinter.
ReplyDeletetapi yaaa nyebelin juga yak udah cakep2 mau pergi ke pesta ultah temen, eh malah gak dibolehin :(((
Aku dulu juga nggak suka nongkrong gaje gitu, mba. Mnurtku mba gaul kok d masa SMA. Buktinya, banyak piala :). Salam kenal, mba
ReplyDeleteSeringnya, hal hal yang dulu sering membuat kita merasa cupu malahan bermanfaat ya Mba. Aku pun begitu, sangat mensyukuri kalau dulu aku nggak sempat jadi anak bandel, makanya bisa tetap berusaha berada di jalan yang baik. Semangat berkarya terus ya Mba.
ReplyDeleteMasa sma nya luar biasa. Ga gaul emang ga masalah lah wong prestasinya segabruj
ReplyDeleteTerima kasih sudah sharing... masa SMA yang sangat menyenangkan ^^
ReplyDeleteIni mah bukan gagal gaul Mbak. Tapi gaul yg bener hihihi! Lha gaulnya bermanfaat, akhirnya jadi prestasi kan.
ReplyDeleteFotonya yang atas udah kayak girlband aja, wkwkwk.
ReplyDeleteAnw, kalo boleh nebak kak Intan yang paling kiri ya? Yang paling bunder? hahaha :D
Hahaha. sama banget ih. dulu pengen kmana-mana dilarang, ini itu dilarang, alhamdulillah skrg baru ngerasain ada manfaatnya larangan2 orangtua itu :)
ReplyDeleteMakasih Banyak, Mba..
Kami adalah perusahaan yang terdaftar, meminjamkan uang kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan keuangan mendesak, dan mereka yang telah ditolak kredit dari sana bank karena skor rendah kredit, pinjaman bisnis, pinjaman Pendidikan, mobil pinjaman, kredit rumah, kredit perusahaan (dll), atau untuk membayar utang buruk atau tagihan, atau yang telah scammed oleh pemberi pinjaman sebelum uang palsu? Selamat, Anda berada di tempat yang tepat, dapat diandalkan Pinjaman Perusahaan Ibu Kelly untuk memberikan pinjaman dengan tingkat bunga yang sangat rendah dari 2% telah datang untuk mengakhiri semua masalah keuangan Anda sekali dan untuk semua, untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan hubungi kami melalui email perusahaan kami: kellywoodloanfirm@gmail.com
ReplyDeleteTerima kasih
Terima kasih dan Tuhan memberkati
Ibu kelly