Assalamualaikum.
Sejak SMP dan menggandrungi teenlit lalu
seiring waktu beranjak menyukai novel setengah mati, aku sudah berkeinginan
menjadi penulis. Punya banyak novel karya sendiri, ngadain bedah buku di toko
buku besar di kota Bengkulu, diundang bincang-bincang di radio dalam acara buku
(penyiar yang ngebet jadi bintang tamu hihi), pokoknya seabrek kegiatan lain
yang kayaknya nyenengin.
Dari SMP pula (sekarang aku udah tamat
kuliah, usia 22 tahun lewat dikit), aku udah nyoba-nyoba ngedraft novel. Begitu
excited di bab-bab awal, namun selalu berakhir tragis saat pengembangan cerita.
Idenya mampet. Buntu. Selalu begitu.
Aku udah ngikutin beragam seminar menulis,
ikutan bedah buku buat ngerecharge energi, beli banyak buku tips-tips menulis,
tapi ga mampu bikin satu pun naskah novelku kelar. Malah saat aku menemukan
dunia blogging pada akhir tahun 2012, progressnya jauh lebih kenceng daripada draft
naskah novel. Aku bisa menulis ratusan artikel di blog sendiri, tapi gagal
menulis ratusan lembar naskah novel hingga tuntas.
Sumber : waktuberhargabersama.blogspot.com |
Kendalanya ..
Ide mampet.
Bosen nulis tentang ‘itu-itu aja’.
Belum paham benar sama proses penulisan
novel, jadi kadang suka kebingungan sendiri.
Tergoda sama banyaknya giveaway dan lomba blog.
Nyahahaa.
Meskipun semangat ngeblogku kadang terasa
lebih menyala dibanding semangat menulis novel, tapi jauh di relung hati,
impian punya novel sendiri tetap mengusik.
Setiap kali jalan-jalan ke toko buku dan
mampir ke deretan buku-buku baru, selalu ada bisikan halus yang berdesir di
hati,
“kapan ada
buku kamu mejeng di situ, Ntan?”
Setiap kali diajakin penulis buat jadi host
blogtour, selalu tergoda buat iseng mikir,
“kapan
gantian kamu yang ngajakin temen-temen blogger buku buat jadi host blogtour
buku baru kamu?”
Ahaai. Pikiran-pikiran yang sulit dienyahkan.
Lagipula, aku punya alasan sendiri kenapa
tetep pengen jadi novelis padahal hiruk pikuk dunia blogging amat sayang untuk
diduakan.
Satu.
Menurutku, karya tulis berupa buku lebih abadi.
Ga tau deh kapan euforia blogging akan berakhir. Lagian sekarang fokus blogging
kayaknya udah semakin bergeser. Udah bukan menulis buat seneng-seneng tapi udah
jadi semacam persaingan di ranah info grafis, videografis, dan segala macem
pernak pernik lain buat ngasilin duit. Ngeblog makin penuh tuntutan. Kalo jual
tulisan doang bisanya kurang laku :p Beda sama nulis novel, nulis ya nulis aja.
Masalah sketsa, editorial, ada yang ngurusin kali.
Dua.
Buku karya sendiri bisa dijadiin kado. Ya
masa ngadoin link tulisan mulu. Nyehehe. Kebayang deh senengnya bisa ngasih sebuah
buku karya sendiri ke orangtua, sahabat, rekan kerja dan orang terdekat. Pasti
senengnya beda dibanding pesan buku orang lain di toko buku online, terus dijadikan
kado.
Tiga.
Orang lebih cenderung mengakui seseorang
sebagai penulis jika ada bukti fisik berupa buku. Masih banyak yang
plongo-plong pas denger “blogger”. Meski emang buatku pribadi, blogger ya
termasuk penulis juga. Penulis dashboard blog. Hehe. Tapi sepertinya kesempatan
untuk diundang ke sini, ke situ, bakal terbuka lebar saat udah punya buku.
Itulah kenapa aku tertarik banget buat ikutan
Kelas Menulis Novel online yang digagas oleh mba Riawani Elyta dan mba Leyla Hana, namanya Smart Writer.
Smart Writer adalah Kelas Novel Online pertama di Indonesia yang
diselenggarakan secara privat, satu orang peserta dibimbing oleh mba Elyta dan
mba Leyla dalam proses menulis novel mulai dari menyiapkan pondasi novel hingga
akhir penulisan. Pokoke komplit. Dari awal hingga akhir.
Smart Writer ini udah dimulai sejak bulan Maret 2015, dan sekarang
udah masuk gelombang ketiga, yang udah diikuti oleh 24 orang peserta. Sistem
kelas dilaksanakan secara online melalui email, jadi setiap peserta diberikan
modul-modul penulisan novel untuk dikerjakan, dan dilanjutkan dengan praktek
langsung menulis novel. Jadi bukan teori-teori doang seperti yang biasanya aku
dapetin si seminar-seminar kepenulisan atau di buku-buku tips menulis.
Menariknya, kelas online ini ngasih kemudahan buat peserta
untuk memilih paket-paket yang diinginkan. Untuk pembayarannya bisa dicicil.
Kurang apa coba? Itu pun masih dapat bonus berupa 2 eksemplar novel karya
mentor.
Solusi banget kan? Lewat layar laptop pun,
aku yang tinggal di kota kecil di ujung Bengkulu ini pun bisa belajar menulis
novel dengan intens. Jadi, impian untuk punya novel sendiri pun bukan sekedar
mimpi-mimpi kosong, melainkan mimpi yang telah menemukan jalan terang untuk segera
diwujudkan.
Semoga kesampaaian ya mba ikut kursusnya
ReplyDeleteKeren artikelnya.
ReplyDeleteSemoga jadi salah satu pemenang ya :)
setuju banget ma no.1. kadang liat artikel SEO itu2 aja. dibolak balik
ReplyDeleteKami adalah perusahaan yang terdaftar, meminjamkan uang kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan keuangan mendesak, dan mereka yang telah ditolak kredit dari sana bank karena skor rendah kredit, pinjaman bisnis, pinjaman Pendidikan, mobil pinjaman, kredit rumah, kredit perusahaan (dll), atau untuk membayar utang buruk atau tagihan, atau yang telah scammed oleh pemberi pinjaman sebelum uang palsu? Selamat, Anda berada di tempat yang tepat, dapat diandalkan Pinjaman Perusahaan Ibu Kelly untuk memberikan pinjaman dengan tingkat bunga yang sangat rendah dari 2% telah datang untuk mengakhiri semua masalah keuangan Anda sekali dan untuk semua, untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan hubungi kami melalui email perusahaan kami: kellywoodloanfirm@gmail.com
ReplyDeleteTerima kasih
Terima kasih dan Tuhan memberkati
Ibu kelly