Being
a mother is enough.
Tagline yang menyambut saat
kita berkunjung ke blog milik Mom Blogger asal Palopo, Nyak Rotun. Tagline yang membuatku bertanya-tanya,
apakah benar being a mother is enough?
Dari dulu aku selalu menginginkan bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari aktivitas
bekerja kantoran, dan setelah beberapa tahun keinginan itu tercapai, aku gak
kepikiran sama sekali untuk kemudian someday
akan berada di rumah 24 jam.
Coba kita tengok apa yang
sebenarnya membuat Nyak Rotun yakin bahwa being
a mother is enough ...
Nyak Rotun
Dari zaman single, Nyak memang sudah
gemar menulis dan menjadikan diary sebagai wadah menampung tulisan-tulisannya. Namun
kegemaran itu sempat kandas setelah menikah. Nyak mengaku sibuk mengurus suami,
mengurus duo krucils juga mengurus rumah. Namun Pak Suami pula lah yang mendorong
Nyak agar kembali tekun menulis, hingga kemudian Nyak ngeblog lagi di 2 blog
sekaligus. Satu blog family, satunya blog makanan yang sukses bikin ngiler kalo
kita berkunjung ke sana.
Psttt.. foto-foto Nyak Rotun sebagai Food Blogger ternyata bagus-bagus loh.
Pengambilan fotonya mantap, enak dilihat, komposisi fotonya juga pas. Padahal
Nyak Rotun hanya menggunakan smartphone untuk pengambilan foto-foto tersebut.
Keren ya! Bener kalo ada yang bilang kamera yang paling bagus itu adalah kamera
yang kita miliki.
Hasil jepretan Nyak Rotun
Balik
lagi membahas mengenai being a
mother is enough. Menjadi ibu rumah tangga yang punya 2 anak tentu
saja bukan perkara mudah. Apalagi kalo lagi ditinggal Pak Suami dinas ke luar
kota. Waduh, tentu saja berat ya untuk mengurus rumah sendirian, juga harus
mengurus Wafa dan Ayyash (duo krucilsnya Nyak Rotun) yang sedang aktif-aktifnya.
*lalu aku membayangkan cucian yang
menumpuk, gosokan, makanan di tudung saji yang harus disiapkan, dan urusan
domestik lain. Wrarrrr!
Tapi Nyak bilang, semua tantangan itu jangan sekedar
dibayangin, tapi dijalani saja dengan ikhlas dan happy, pasti rasanya nikmat. Capek
dan berat pasti terasa di pundak, tapi jika sudah bisa ikhlas, adalah balasan
manis berupa pahala yang menanti. Dan seiring waktu, Nyak menemukan cara agar
bisa tetap menulis meski dihadang berbagai keriweuhan setiap harinya. Nyak bisa
ngeblog pake smartphone loh. Wah!
Karena katanya, kalo buka laptop, kadang Wafa dan Ayyash ikutan heboh mau main Zuma atau Feeding Frenzy.
Hihi. Jadi meski masih menggunakan laptop, tapi 70% kegiatan ngeblog Nyak menggunakan
smartphone, seperti misalnya motret pakai kamera smartphone, edit foto, kasih
watermark dan lain-lain. Jadi laptop digunakan untuk mengetik saja.
Selain itu, Nyak Rotun juga menyiasati kesibukan
dengan mengatur ulang manajemen waktu. Ini memang super penting. Mengingat kita
hanya punya waktu 24 jam dalam sehari, tanpa prioritas, pasti bakal kelabakan.
Nah, dengan ngeblog Nyak terbiasa mengurangi aktivitas nyantai-nyantai, urusan
domestik rumah tangga dikerjakan dengan lebih rajin dan cepat, biar bisa tenang
menulis. FYI, di tahun 2016 kemarin, Nyak beberapa kali memenangkan giveaway
dan lomba blog loh. Mancaap!
Ternyata memang being a mother is enough ya. Walaupun 24 jam menjadi ibu, gak ada alasan
buat berhenti berkarya dan produktif. Selalu ada cara, selalu ada celah. Karena
memang ‘aha!’ moment bisa didapatkan dari mana saja. Yang bekerja, bisa
menuliskan pengalaman seputar pekerjaan, yang di rumah bisa berbagi cerita
mengenai urusan anak, dapur juga romantika bersama suami. Langkah awal menjadi
seorang family blogger.
Satu kutipan keren yang aku contek nih dari blog
Nyak Rotun, “Writing isn’t letters on paper.
It’s communication. It’s memory”. Yap sepakat! Menulis adalah
sarana paling jitu untuk berbagi, juga sarana ampuh untuk membangun lorong
waktu yang sewaktu-waktu bisa dijelajahi jika ingin kembali ke waktu tertentu.
--
Nyak Rotun
Aarrkkk mainannya sama feeding frenzy. Kebayang kok gimana moment2 rebutan main game ahahaha
ReplyDeleteWah, disamping menjadi ibu rumah tangga yang sungguh banyak kerjaan, masih bisa menyempatkan diri untuk menulis itu patut diacungi jempol. ya kita taulah bahwa ibu rumah tangga ga punya waktu yang banyak. Namun kalo keinginan menulis kita kuat pasti ada aja jalan :D
ReplyDeleteMenulis itu memang perlu, bisa aja kan pas udah tua nanti pengen liat lagi tulisan pas masih muda dulu. Ehehe
Duh, jadi pengen kenalan sama Inokari, eh sama nyak rotun deng. eh duaduanya lah.
ReplyDeletehihi, Mampir juga ya mbak
Mantap :D
ReplyDeletebeli natur-e di alfamidi
Aku juga follow akun mba Rotun bikin ngiler aja euy :)
ReplyDeleteNyak rotun memang super. Dilakoni nggak perlu dibayangin. salut buatnya Mbak :)
ReplyDeleteKalau sudah hobi menulis, akankah tetap menulis walau kesibukannya luar biasa. Untuk urusan photo aku juga menggunakan handphone, blogwalking juga handphone. Membuat artikel batu PC.
ReplyDeleteIntaaan, keren banget postingannya :)
ReplyDeleteFoto2 Nyak Rotun memang keren-keren. Tulisannya juga. Komplit deh sebagai blogger.
Jadi ingat, diriku belum buat PR inih -_-
Aku sering main2 ke food blog nyakRotun ini, gambarnya emang kece-kece. Bikin mupeng :D
ReplyDeleteSalut deh sama blio, bisa mengelola dua Blog dengan seimbang ditengah dua anak. Pastinya manajemen waktunya bagus banget.
Salam kenal :D
Thanks for sharing, Intan. Saya jadi tahu profil blogger kece buat referensi BW. Salam kenal ya, Intan :)
ReplyDeleteIntaaaan...sini ciyum dulu :*
ReplyDeleteAku sebenernya pengen bikin postingan khusus tentang tagline itu. Soale pernah baper pas ada blogger yang nulis bahwa being a mother is NOT enough. Lalu aku sedih. Ahahahha.
Tapi terus nyadar sih, bahwa tiap orang berbeda. Mungkin baginya begitu, tapi tidak buatku.
Buatku being a mother is enough. Ya, karena 'hanya' dengan menjadi ibu, aku mendapat banyak sekali ladang pahala di rumahku sendiri. Aku tetep masih bisa megaktualisasi diri, bahkan bisa juga menghasilkan rupiah. Dengan tetap menjadi ibu.
So, for me being a mother is just enough. Yeah!
Tuhh...
ReplyDeleteBetapa beruntungnya aku bertemu dan dikumpulkan oleh sahabat #gengIjoek yang mashaallah bersemnagat dalam mencari ladang pahala.
Serius Nyak.
Aku kagum sama kamu.
Being mother is enough.
In syaa allah.