Teman-teman pernah
kepikiran tidak, kenapa pada zaman dahulu kala banyak penjajah yang betah
berlama-lama menduduki Bengkulu? Sebut saja ada Inggris yang menjajah Bengkulu
hingga 139 tahun lamanya. Ada pula Belanda yang berdiam di Bengkulu hingga 118
tahun. Mengenang fakta pahit ini bukan berarti aku ingin Bumi Rafflesia kembali
diduduki negara penjajah loh. Enak saja! Hanya saja aku jadi berpikir lama, apa
yang sebenarnya dimiliki Bengkulu hingga penjajah berbondong-bondong datang ke
sini?
Tidak akan ada asap, jika
tidak ada api. Tidak akan ada kerumunan semut, jika tidak sedang merubungi
gula. Dan tidak akan ada tatapan penuh cinta itu, kecuali sedang melihat kamu
di ujung sana. Eh gimana? xD
Tapi serius deh. Dijajah
sedemikian awet menandakan satu hal : ada sesuatu yang dimiliki Bengkulu. Sesuatu
yang menggiurkan. Atau malah bukan hanya sesuatu, namun banyak hal menarik yang
dimiliki kota ini. Contohnya saja fakta seputar gunung emas. Selama ini kalau
kita berbicara tentang emas, selalu saja identik dengan Papua. Padahal ternyata
Bengkulu juga punya si gunung emas itu.
SERIUS, Ntan?
Yap. Tepatnya di Kabupaten
Seluma sana, wilayah penimbun emas amat luas, sekitar 90 ribu hektar. Allahu Akbar
luasnya. Dan ini merupakan hasil survei ahli geologi dari Inggris sana, katanya
potensi kandungan emas di Bengkulu mancapai kisaran satu juta ounces. Which is, satu ounces setara dengan 280
gram. Yok pencet kalkulator & siap-siap terkaget-kaget.
Harusnya Bengkulu ini kaya
banget ya. Bayangin, gunung emas aja kita punya.
Belum lagi kalau berbicara
tentang objek wisatanya yang luar biasa. Bengkulu menjadi lokasi tumbuh puspa
langka Indonesia, Rafflesia Arnoldii, jenis Rafflesia terbesar yang ada di
Indoensia. Bengkulu juga punya Pantai Panjang yang garis pantainya mencapai 7
km, dengan pasir butih & deburan ombak yang sangat indah. Kuliner Bengkulu
juga terkenal punya kenikmatan yang hakiki, yang dijamin bikin kamu tambah
porsi. Sebut saja ada pendap, kuliner unik nan lezat dengan bumbu-bumbu
beraneka ragam serta proses pembuatan yang tidak sebentar. Enaknya nagih.
Kamu sudah tahu
fakta-fakta itu? Fakta yang menunjukkan betapa luar biasanya Bengkulu. Dengan
keindahan yang super indah itu, harusnya banyak wisatawan lokal hingga
mancanegara yang datang ke sini lagi & lagi yes. Memang perlu makin banyak
orang yang tahu. Perlu promosi yang semakin gencar dilakukan dari semua lini
agar nama Bengkulu semakin sering terdengar gaungnya, baik di kancah nasional,
maupun internasional.
Festival Bumi Rafflesia (19 – 23 Juli 2018)
Sebagai salah satu sarana
promosi efektif untuk memperkenalkan promosi pariwisata Bengkulu, pemerintah
daerah Provinsi Bengkulu kembali menggelar agenda tahunan, Festival Bumi Rafflesia
(FBR) 2018. Targetnya, acara ini bisa masuk dalam Top 100 Wonderful Indonesia. Waiya
dongs. Acaranya keren kok.
Tahun ini, FBR hadir
dengan kemasan berbeda dari tahun sebelumnya. Lebih berfokus pada potensi
budaya & industri kreatif yang harapannya bisa meningkatkan daya saing
Bengkulu dibandingkan daerah lain. FYI, industri kreatif itu bentuknya bisa
bermacam-macam, seperti kerajinan khas daerah, termasuk pula pada industri makanan
yang menonjolkan sumber daya lokal sebagai bahan utama.
FBR 2018 dibuka dengan meriah, menampilkan puluhan dol, alat musik kebanggaan Bengkulu yang sudah tampil di mana-mana (termasuk di acara pembukaan Asian Games Agustus kelak). Selain itu ada pula penampilan parade peserta lomba kostum karnaval kain besurek. Indahnya! Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Untuk yang mengikuti acara pembukaan sampai selesai beruntung sekali loh kemarin itu, karena berkesempatan mendapatkan goodie bag yang isinya bermacam-macam, termasuk pendap yang kemasannya super cakep.
Lalu, bisa ngapain aja di Festival Bumi Rafflesia 2018, Ntan?
FBR 2018 dibuka dengan meriah, menampilkan puluhan dol, alat musik kebanggaan Bengkulu yang sudah tampil di mana-mana (termasuk di acara pembukaan Asian Games Agustus kelak). Selain itu ada pula penampilan parade peserta lomba kostum karnaval kain besurek. Indahnya! Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Untuk yang mengikuti acara pembukaan sampai selesai beruntung sekali loh kemarin itu, karena berkesempatan mendapatkan goodie bag yang isinya bermacam-macam, termasuk pendap yang kemasannya super cakep.
Lalu, bisa ngapain aja di Festival Bumi Rafflesia 2018, Ntan?
1. Icip-icip kuliner khas Bengkulu di festival kuliner FBR
2018
Sumber daya lokal Bengkulu
ada apa aja? Ada ikan, ada lokan, ada jeruk kalamansi, lempuk dan lain-lain.
Banyak gaes. Itu pula yang dipamerkan pada Festival Bumi Rafflesia Bengkulu
beberapa waktu lalu. Cobaan banget loh melihat aneka rupa makanan enak
terpajang rapi di festival kemarin. Gak kuaaat! Akhirnya bawa pulang sekresek
pendap & sirup kalamansi. Hehe.
Untuk yang suka kuliner
dengan cita rasa pedas gurih emang bakal susah nolak si pendap ini. Sekilas,
tampilannya mirip dengan salah satu makanan khas Jawa yaitu Botok. Tapi pas
diicip, waoo beda. Baik itu bumbu, rasa & cara pembuatannya. Pendap ini
menggunakan bahan dasar kelapa & daging ikan, dicampur dengan aneka bumbu
seperti bawang putih, cabai, kencur, dll, dibungkus daun talas rapi-rapi
kemudian dikukus selama kurang lebih 8 jam. Rasanya? Amboi. Nasi sepiring mana
cukup, sist. Nambuh lagi. Nambuh terus. xD
Dalam gelaran FBR 2018 ini juga menjadi ajang launching pendap & kalamansi 'go nasional'. Sudah saatnya makanan & minuman super enak ini juga dikenal oleh orang luar, bukan hanya masyarakat Bengkulu saja. Selain mengeglar aneka makanan khas Bengkulu, aku juga berkesempatan mengikuti Gala Dinner yang digelar di dekat panggung utama FBR. Aneka makanan enak khas Bengkulu boleh disantap sepuasnya. Dan yang bikin happy, bukan hanya makanan berat saja, namun kudapan ringan seperti lemang tapai juga disediakan. Perut kenyang, hati pun senang. Yeyy!
Dalam gelaran FBR 2018 ini juga menjadi ajang launching pendap & kalamansi 'go nasional'. Sudah saatnya makanan & minuman super enak ini juga dikenal oleh orang luar, bukan hanya masyarakat Bengkulu saja. Selain mengeglar aneka makanan khas Bengkulu, aku juga berkesempatan mengikuti Gala Dinner yang digelar di dekat panggung utama FBR. Aneka makanan enak khas Bengkulu boleh disantap sepuasnya. Dan yang bikin happy, bukan hanya makanan berat saja, namun kudapan ringan seperti lemang tapai juga disediakan. Perut kenyang, hati pun senang. Yeyy!
2. Meneguk kelezatan secangkir kopi lokal Bengkulu
Salah satu unggulan dalam
perhelatan Festival Bumi Rafflesia 2018 adalah pameran kopi lokal dari
brand-brand kopi asli Bengkulu. Sedikitnya ada 10 brand kopi lokal yang
berpartisipasi. Dengan pameran ini, harapannya kopi Bengkulu bisa menjadi tuan
rumah di daerah sendiri. Optimis? Aku sih optimis banget. Benar-benar excited melihat jajaran kopi lokal yang
bukan hanya cakep secara packaging,
namun rasanya ….. hm lezat. Aku yang pada dasarnya bukan kopi mania, berakhir
dengan mencicipi bercangkir-cangkir kopi enak. Malamnya mata nyalang memandangi
langit-langit kamar, gak bisa tidur karena kebanyakan ngopi. Haha.
Btw, ada beberapa fakta
tentang kopi Bengkulu loh. Kopi Bengkulu umumnya masih dibudidayakan secara organik, sehingga
kopinya punya aroma yang khas & rasa yang nikmat nan lezat. Bengkulu juga
termasuk lima besar produsen kopi nusantara & terkenal sebagai provinsi di ‘segitiga
emas robusta’. Tahun 2016 lalu, kopi robusta Bengkulu yang berasal dari
Kepahiang berhasil masuk dalam list kopi terbaik di ajang Indonesia
Competition.
Jadi, kapan mau
ngopi-ngopi bareng aku, beb?
3. Menikmati meriahnya pameran Inafact (Investment, Art, Fashion,
Craft & Tourism) di banyak sekali stand
Ada banyak sekali stand yang
turut memeriahkan FBR 2018, termasuk kantorku yang Alhamdulillah masuk
juga dalam nominasi stand terbaik Inafact 2018. Yeay. Selain menyediakan spot
untuk melihat-lihat meja siaran berikut peralatannya, RRI juga
menyelelenggarakan dialog langsung dari studio mini terkait pelaksanaan
Festival Bumi Rafflesia 2018. Oh iya, kemarin itu sempat bagi-bagi hadiah kecil
juga loh. Ada termos mini, mug, kipas, dan lain-lain. Hayoo yang lewat-lewat
aja, nyesel kan gak mampir?
Stand-stand lain juga
tidak kalah kece. Instansi lain ada yang membuka jasa kesehatan kayak
pemeriksaan darah gratis, cek gula darah, dan lain-lain. Dari pihak perbankan juga
nggak mau kalah, bisa aktivasi m-banking di sana, juga banyak program menarik lainnya.
Belum lagi stand-stand di luar instansi yang memamerkan aneka kain batik,
aksesoris cantik hingga aneka kudapan ringan yang bikin semangat jajan semakin
susah ditahan. *kekepin dompet erat-erat. xD
Yang bikin aku suka di pameran ini, meski jalan sendiri rasanya nggak awkward. Lokasinya lumayan luas. Jadi meski rame, namun tetap nyaman. Gak sebel karena desak-desakan. Nggak jadi badmood karena suasana yang pengap. Nyaman & puas lihat-lihat banyak hal. Maklum ya, kalo sudah di festival model begini, susah buat menyamakan selera. Aku yang suka makan, pasti nyangkutnya di stand makanan, sedangkan temanku yang hobi banget ngumpulin aksesoris betah banget lihatin gelang satu per satu. wkwk. Ada lagi yang terpana lihat kain-kain batik super indah. Demi kemaslahatan bersama, emang enaknya mencar & jalan sendiri-sendiri. Thanks to FBR 2018 yang udah bikin pamerannya super kece & menyenangkan.
Yang bikin aku suka di pameran ini, meski jalan sendiri rasanya nggak awkward. Lokasinya lumayan luas. Jadi meski rame, namun tetap nyaman. Gak sebel karena desak-desakan. Nggak jadi badmood karena suasana yang pengap. Nyaman & puas lihat-lihat banyak hal. Maklum ya, kalo sudah di festival model begini, susah buat menyamakan selera. Aku yang suka makan, pasti nyangkutnya di stand makanan, sedangkan temanku yang hobi banget ngumpulin aksesoris betah banget lihatin gelang satu per satu. wkwk. Ada lagi yang terpana lihat kain-kain batik super indah. Demi kemaslahatan bersama, emang enaknya mencar & jalan sendiri-sendiri. Thanks to FBR 2018 yang udah bikin pamerannya super kece & menyenangkan.
4. Terkagum-kagum melihat hasil kompetisi seni lukis
Puluhan lukisan indah nan
ekspresif turut dipamerkan pada FBR 2018. Dengan tajuk ‘Pesona Bumi Rafflesia
yang memperlihatkan isi budaya, alam, kearifan lokal. Meski bukan orang yang ngerti banget sama lukisan, tapi seriusan aku jadi terpesona melihat lukisan-lukisan yang dipamerkan. Tidak sekedar indah, namun punya makna. Bangga rasanya jadi warga Bengkulu ketika melihat gagahnya alat musik dol, indahnya bunga Rafflesia, hingga aneka tempat wisata yang digambarkan dalam kombinasi cat warna warni.
FYI, kompetisi seni lukis
di FBR 2018 terbagi atas dua kategori. Kategori professional & kategori
lomba lukis tingkat sekolah dasar se-kota Bengkulu. Semuanya cakep & bikin betah muter-muter di stand lukisan. :)
5. Jatuh cinta semakin dalam pada kain besurek saat mampir ke
Kampung Besurek
Punya berapa batik besurek di lemari, beb? Aku punya beberapa. Awalnya beli batik kain besurek karena kewajiban dari kantor yang mengharuskan pegawainya pakai batik di hari kamis. Namun lama-kelaman ngeh sendiri, kalo batik besurek itu motifnya cantik-cantik. Apalagi kalo beli yang asli alias yang proses pengerjaannya kayak gambar di atas. Batik printing ada banyak juga sih beredar & harganya lebih miring, tapi nggak greget yay. Jauh kalah indah & sensasi besureknya gak dapet. Memang sih yang dikerjakan dengan hati, sampainya juga ke hati. Melihat proses pengerjaan kain besurek yang sedemikian sehingga butuh keuletan yang luar biasa, rasanya makin terpesona & bangga mengenakan batik kain besurek. :)
Nah, itu caraku menikmati
Festival Bumi Rafflesia tahun ini. Harapannya, tahun depan acaranya bisa
semakin oke, makin banyak pameran yang digelar, makin ramai & makin bisa
memancing banyak wisatawan main ke Bengkulu. Potensi tidak seharusnya sekedar berakhir menjadi potensi. Potensi harus digali, dikembangkan, dipromosikan. Someday, dengan perbaikan di sana-sini, dengan banyaknya event wisata seperti Festival Bumi Rafflesia 2018 ini, aku yakin Bengkulu bisa menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia.
Bagaimana menurutmu?
----
Bagaimana menurutmu?
Tulisan ini
diikutsertakan dalam lomba blog Festival Bumi Rafflesia bersama Blogger Bengkulu dan Cari Bengkulu
Aku lupa tuh ikutan membatik
ReplyDeleteAlhamdulillah sempat menikmati kreatifitas di festival bumi raflesia.... sempat je stan RRI, RSMY, kampung batik, kuliner dan menikmati indahnya lukisan..... semua stand keren keren yaaaaaa, next year insyallah akan semakin success.
ReplyDeleteAamiin, semoga aku tahun depan bisa ikutan acara ini, aamiin
ReplyDeleteDari tahun ke tahun perkembangan dan inovasi menuju wonderful bengkulu 2020 terus dilakukan,semoga semakin lebih baik lagi dari segi tata kelola wakth pelaksanaan
ReplyDeleteBenar! Sebab semua daerah punya berbagai keberagaman yang tidak ada di luaran sana! Ntap, Ntan!
ReplyDeleteRada menyayangkan tahun ini booth yang di dalem cukup sepi. Hehe. Tapiii bagian kulinernya waaaay better than last year. Rapi! Jadi betah icip2 kopinya. :)
ReplyDeleteBengkulu berasa jadi hartati kartun yang perlu di gali dan ditemukan, karena punya banyak potensi wisata nya
ReplyDeleteSemoga from tahun depan semakin baik lagi dan banyak pengunjungnya, Aamiiin
ReplyDeleteAku kemaren jga terkagum2 dg lukisanya mbc . Seakan nyata dan benar2 hidup. . Hebat pelukisnya..
ReplyDeleteYang favorit sih di stand kuliner dan kopi.. Hehe. Semoga tahun depan semakin menarik acara nya ya
ReplyDeleteSaya suka banget point pertama, makan. Hehe
ReplyDeleteMakan lagi ah, mana pendap mana pendap
Ah, aku kepengen ke Bengkulu!! Salah satu tempat yang sudah masuk wishlistku
ReplyDeleteLukisannya itu loh mbak keren-keren banget <3
ReplyDelete