Source : GenPI |
Payung. Benda satu ini memang tidak bisa menghentikan hujan
atau tiba-tiba menghentikan sinar matahari yang begitu terik. Tapi, satu hal
yang tidak bisa dipungkiri kalau keberadaan payung bisa membuat kita menembus
hujan & teriknya sinar matahari agar aktivitas kita tidak terhambat. Hujan turun,
matahari bersinar terik, tapi aktivitas harus lanjut terus.
Eh, tapi sekarang ini, selain digunakan untuk membantu
kelancaran aktivitas di segala kondisi, payung juga diandalkan sebagai properti
foto loh. Coba deh lihat di Instagram, betapa banyak foto-foto kece yang
menggunakan payung sebagai properti. Dari mulai payung warna warni, sampai payung
yang transparan. Payung-payung ini sukses menjadikan sebuah foto terlihat lebih
cantik dan menarik.
Ngomong-ngomong, tahukah kamu, kalau pada zaman dahulu, payung
ternyata hanya digunakan oleh kaum wanita saja. Bahkan, payung sempat dijadikan
simbol femininitas loh. Jadi, kalo ada cowok yang pake payung, dulu tuh suka
dianggap “apa deh!”. Kalo sekarang
mah sudah biasa ya. Wong payung ini tidak kenal diskriminasi gender kok, pria
wanita boleh pakai. Apalagi, motif payung zaman sekarang juga sudah sangat
beragam. Yang macho ada, yang girly juga banyak.
Di Indonesia sendiri, ada apresiasi lebih pada sebuah payung. Terbukti
dengan adanya penyelenggaraan Festival Payung Indonesia yang diadakan setiap
satu tahun sekali. Tahun 2018 ini, Festival Payung diselenggarakan di tempat
asalnya, yaitu di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pemilihan lokasi
penyelengaraan ini sesuai dengan visi Festival Payung Indonesia untuk menyapa
pusaka-pusaka dunia, termasuk Candi Borobudur yang merupakan salah satu dari
tujuh keajaiban dunia.
Diselenggarakan pada 7-9 september 2018, Festival Payung
Indonesia mengambil tema “Lalitavistara”. Lalitavistara ini adalah salah satu
relief yang ada di Candi Borobudur yang menggambarkan riwayat hidup Sang Buddha
Gautama yang turun ke dunia & menjelma menjadi manusia. Filosofinya, payung
dijadikan sebagai penanda kelahiran, berbagai tahap kehidupan, keagungan hingga
kematian.
Bukan hanya menampilkan deretan payung cantik warna warni
saja, namun Festival Payung juga
menyuguhkan pentas tari dan musik, workshop pembuatan payung, pameran payung
lontar hingga workshop payung ecoprint.
Yap beb, betulan ecoprint. Di tangan-tangan
kreatif, apa saja bisa menjadi sebuah karya, termasuk dedaunan kering &
bunga di pekarangan bisa dijadikan pewarna alami sekaligus pencetak motif kain
yang unik. Dengan teknik pounding
secukupnya, warna alami daun dan bunga bisa tertempel cantik pada kain/bahan
lain yang kelak akan dijadikan payung. *brb
ngumpulin daun jati, daun mengkudu, daun tela, hingga daun bayam xD
Memamerkan keindahan payung dari pelosok tanah air, Festival
Payung Indonesia juga menjadi sarana bertemunya perajin payung, seniman,
pekerja seni hingga komunitas kreatif untuk melestarikan payung tradisional
Indonesia yang turut serta mengajak partisipasi segenap unsur masyarakat. Dan bukan
hanya peserta dalam negeri saja yang terlibat, namun peserta dari luar negeri
juga banyak loh. sebut saja ada yang berasal dari Jepang, India, Pakistan &
Thailand. Memanjakan mata banget ya. Karena lain negara, bakal lain juga
kekhasan payungnya.
Untuk yang suka kulineran kayak Intan, don’t worry be happy, di festival kece ini ada juga kesempatan
untuk menjelajahi cita rasa sajian kuliner klasik Rasakala. Uuuu.. Aku jadi
ngebayangin kuliner-kuliner enak yang bisa ditemukan di sekitaran Candi
Borobudur. Ada kupat tahu, bakso kerikil, sop senerek hingga mangut lele. Kebayang
endeusnya lele yang crunchy yang sudah
dimasak bersama santan dan bumbu-bumbu lainnya. Yummy!
Fix ya,
sekarang ini payung sudah bukan lagi hanya sekedar payung yang berfungsi
melindungi kita dari turunnya hujan & teriknya matahari, namun payung di
era masa kini sudah mendapatkan sentuhan artistik sejati. Coraknya begitu apik,
mendapat sentuhan pula dari unsur rajutan, lukisan, rotan, lurik hingga batik.
Jadi, tahun depan mau nonton Festival Payung bareng aku? :)
kirain mba ino kari yang depan borobudur
ReplyDeletewah seru yah kak, pengen ksna deh liat
ReplyDelete